Arab Saudi, sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia, menghadapi tantangan signifikan terkait fluktuasi harga minyak yang memengaruhi stabilitas fiskalnya. Pendapatan negara yang bergantung pada sektor energi menghadirkan risiko besar ketika harga minyak mengalami penurunan tajam.West Science Press
Defisit Fiskal Akibat Penurunan Harga Minyak
Pada kuartal pertama 2025, Arab Saudi mencatat defisit fiskal sebesar 58,7 miliar riyal (sekitar $15,65 miliar), disebabkan oleh penurunan pendapatan minyak sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan negara tercatat 263,6 miliar riyal, sementara pengeluaran mencapai 322,3 miliar riyal, menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada sektor energi .Investing.com Indonesia+1kontan.co.id+1
Kinerja Aramco dan Dampaknya
Saudi Aramco, perusahaan minyak negara, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 4,6% pada kuartal pertama 2025, mencapai 97,5 miliar riyal. Penurunan ini disebabkan oleh harga minyak yang lebih rendah dan meningkatnya biaya operasional. Meskipun demikian, Aramco tetap membagikan dividen sebesar $21,36 miliar, mencerminkan komitmennya terhadap pemegang saham .CNBC Indonesia+7kontan.co.id+7Investing.com Indonesia+7
Ketergantungan pada Harga Minyak
IMF memperkirakan bahwa Arab Saudi memerlukan harga minyak sekitar $92,3 per barel untuk menyeimbangkan anggarannya. Fluktuasi harga minyak yang berada di bawah level ini dapat menyebabkan defisit anggaran, mengingat kontribusi sektor energi terhadap pendapatan negara yang sangat besar .kontan.co.idBloomberg Technoz
Langkah Diversifikasi Ekonomi
Sebagai respons terhadap tantangan ini, Arab Saudi meluncurkan Visi 2030, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor non-energi seperti pariwisata, teknologi, dan manufaktur. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sektor energi dan meningkatkan stabilitas fiskal negara .West Science Press+1UNPAR Institutional Repository+1
Kesimpulan
Fluktuasi harga minyak yang signifikan menunjukkan pentingnya bagi Arab Saudi untuk terus melaksanakan reformasi ekonomi dan diversifikasi sektor pendapatan. Meskipun sektor energi tetap menjadi tulang punggung ekonomi, langkah-langkah strategis menuju diversifikasi akan memperkuat ketahanan fiskal dan ekonomi negara di masa depan.