30th United Nations Climate Change Conference 2025 (UNFCCC COP30) - Kenya  Innovative Finance Facility for Water(KIFFWA)

Dalam momentum penting Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30), sepuluh negara tropis yang dikelilingi laut meluncurkan Aliansi Laut Tropis untuk Iklim (Tropical Ocean Climate Alliance/TOCA)—sebuah inisiatif lintas kawasan untuk menyatukan kekuatan perlindungan laut dan mitigasi krisis iklim global.

Langkah ini dinilai sebagai gebrakan kolaboratif pertama yang menyatukan negara-negara dengan ekosistem laut tropis dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin dalam satu deklarasi bersama.


10 Negara Pendiri TOCA

Negara-negara yang menjadi pelopor aliansi ini meliputi:

  1. Indonesia

  2. Filipina

  3. Seychelles

  4. Kenya

  5. Brasil

  6. Fiji

  7. Madagaskar

  8. Kosta Rika

  9. Tanzania

  10. Papua Nugini

Negara-negara ini memiliki garis pantai tropis yang luas, ekosistem terumbu karang dan mangrove yang penting bagi penyerapan karbon dan penopang keanekaragaman hayati.


Fokus Utama Aliansi:

Menurut pernyataan resmi yang dibacakan dalam Pleno COP30, TOCA akan memfokuskan pada tiga pilar utama:

  • Konservasi Laut Tropis: Target perlindungan 40% wilayah laut tropis di negara anggota pada tahun 2030, termasuk perluasan kawasan konservasi laut.

  • Ekonomi Biru Berkelanjutan: Dukungan pendanaan dan teknologi untuk sektor perikanan, pariwisata bahari, dan energi laut ramah lingkungan.

  • Diplomasi Iklim Lautan: Mendorong inklusi lautan sebagai bagian wajib dari semua laporan kontribusi iklim nasional (NDC).


Dukungan Global dan Tantangan

Aliansi ini mendapat sambutan positif dari lembaga internasional seperti UNEP dan World Resources Institute, yang memuji keberanian negara berkembang untuk mengambil peran utama dalam perlindungan laut. Namun, tantangan utama tetap pada:

  • Akses pendanaan iklim yang adil

  • Teknologi pemantauan laut

  • Kapasitas penegakan hukum di wilayah konservasi


Komitmen untuk Aksi Nyata

Presiden Seychelles menyampaikan dalam pidatonya, “Kami bukan hanya penjaga laut. Kami adalah garda terdepan planet ini dari dampak perubahan iklim. Melalui TOCA, kami menyatukan suara kami untuk solusi nyata, bukan janji kosong.”


Kesimpulan

Deklarasi TOCA dalam COP30 Nairobi membuka babak baru dalam diplomasi iklim kelautan. Dengan menggabungkan konservasi, ekonomi biru, dan advokasi global, aliansi ini menjadi simbol bahwa negara-negara tropis tidak hanya menjadi korban krisis iklim—tetapi pemimpin dalam solusi globalnya.