Moskow, 21 Juli 2025 – Rusia baru-baru ini melakukan uji coba rudal hipersonik Oreshnik di Laut Hitam, menandai penggunaan pertama kalinya dalam konflik Ukraina. Rudal ini dilaporkan mencapai kecepatan Mach 10, sepuluh kali kecepatan suara, dan diklaim mampu mengatasi sistem pertahanan udara manapun. TrenAsia+15iNews.ID+15PT. Kontan Grahanusa Mediatama+15iNews.ID+4Antara News+4Antara News+4
Apa Itu Oreshnik?
Oreshnik adalah rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang dikembangkan dari RS-26 Rubezh. Dengan kecepatan lebih dari Mach 10, rudal ini dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional atau nuklir dan memiliki jangkauan yang dapat menjangkau sebagian besar Eropa. Menurut Presiden Vladimir Putin, rudal ini tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara manapun. Forces News+4Wikipedia+4The Associated Press+4AP News
Penggunaan Pertama di Laut Hitam
Pada 21 November 2024, Rusia meluncurkan Oreshnik ke fasilitas militer Ukraina di Dnipro sebagai respons terhadap penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina yang didukung Barat. Serangan ini menandai penggunaan pertama Oreshnik dalam konflik tersebut. YouTube+6Reuters+6New York Post+6
Reaksi Internasional
Serangan ini memicu kecaman internasional, dengan Ukraina menyebutnya sebagai eskalasi konflik. Presiden Zelenskyy menanggapi ancaman Putin dengan menyebutnya sebagai tindakan tidak rasional. Sementara itu, NATO menekankan pentingnya pengembangan sistem pertahanan untuk menghadapi ancaman rudal hipersonik.